Depok, 11 Agustus 2025 – Universitas Indonesia (UI) menjadi tuan rumah penyelenggaraan “Consultation Workshop on Triple Helix” yang digelar di Science Techno Park UI, Depok. Kegiatan ini merupakan kolaborasi strategis antara Asian Development Bank (ADB) dan Peking University (PKU), sebagai tindak lanjut dari program pengembangan profesional yang telah dilaksanakan pada Desember 2024. Workshop ini bertujuan memperkuat ekosistem inovasi nasional melalui model Triple Helix, yaitu sinergi antara akademisi, industri, dan pemerintah. Model ini diakui sebagai kerangka kerja yang efektif untuk mempercepat hilirisasi hasil riset, mengembangkan talenta, dan mendorong transfer teknologi yang relevan dengan kebutuhan industri dan masyarakat.
Tahun ini, workshop memusatkan perhatian pada dua sektor teknologi tinggi yang dinilai krusial bagi transformasi ekonomi Indonesia, yakni kendaraan listrik (electric vehicles) dan teknologi medis. Pemilihan kedua sektor ini didasarkan pada potensi besar yang dimilikinya dalam mendorong daya saing nasional, penciptaan lapangan kerja berkualitas, dan penguatan industri berbasis teknologi.
Acara ini dihadiri oleh perwakilan universitas, pelaku industri, startup, inventor sukses, serta pejabat pemerintah. Rangkaian acara dimulai dengan makan siang bersama pada pukul 12.00 WIB, dilanjutkan pembukaan oleh MC Apt. Indah Handayani, S.Farm. dan sambutan Wakil Rektor Bidang Riset dan Inovasi UI Prof. Dr. Hamdi Muluk, M.Si. “Melalui forum ini, kita ingin membuka ruang dialog yang konstruktif antara seluruh pemangku kepentingan agar dapat bersama-sama merumuskan strategi penguatan ekosistem inovasi Indonesia,” ujar Prof. Dr. Hamdi Muluk, M.Si., Wakil Rektor Bidang Riset dan Inovasi UI, dalam sambutannya.
Sesi utama diawali dengan presentasi dari Prof. Ha Wei, mewakili Universitas Peking, yang memaparkan Project Introduction. Kemudian, Dr. Fauzan Adziman, S.T., M.Eng. dari Kementristitek menyampaikan regulasi ekosistem inovasi. Dilanjutkan dengan paparan Chaiul Hudaya, Ph.D., Direktur Inovasi dan Riset Berdampak Tinggi UI, mengenai “Ekosistem Inovasi UI”. Sejumlah inventor dari UI, ITB, dan ITS juga berbagi pengalaman tentang inovasi yang telah dikembangkan, di antaranya Dr. Basari, S.T., M.Eng., Prof. Dr. Ir. Gandjar Kiswanto, M.Eng. (UI), Dr. Ir. Endroyono, DEA, Prof. Dr. Bambang Sudarmanta, S.T., M.T., dan Ir. R. Sugeng Joko Sarwono, M.T., Ph.D. (ITB). Sesi dilanjutkan dengan pembahasan kondisi pasar oleh perwakilan mitra industri seperti Hadi Pranoto (Bartec), Dr. Prima Yuriandno, Sp.PD (PT GTM), dan Bapat Sigit (Startup UI). Menjelang akhir acara, peserta terlibat dalam diskusi interaktif yang dipandu oleh moderator dari Universitas Peking/ADB, sebelum sesi wrap-up, dokumentasi, dan penutupan oleh MC.
Hasil pembahasan dari workshop akan menjadi masukan berharga bagi penyusunan laporan bersama ADB dan PKU mengenai pengembangan sistem inovasi di kawasan Asia Tenggara. Laporan ini diharapkan mampu memberikan panduan kebijakan yang praktis dan dapat diimplementasikan oleh negara-negara berkembang anggota ADB, dengan menyoroti praktik baik yang telah dilakukan Indonesia. Kegiatan ini juga selaras dengan tujuan Proyek PRIME STEP, yang menekankan penguatan kemitraan antara perguruan tinggi dan sektor swasta untuk memastikan relevansi riset dengan kebutuhan pasar dan industri.
Dengan terselenggaranya workshop ini, UI tidak hanya berperan sebagai fasilitator dialog nasional, tetapi juga turut memposisikan Indonesia sebagai rujukan bagi pengembangan sistem inovasi di tingkat regional. Sinergi yang terbangun diharapkan dapat menghasilkan rekomendasi yang aplikatif, mempercepat transformasi ekonomi, serta mendorong lahirnya inovasi yang berdampak nyata bagi masyarakat.
Penulis: M. Iqram