Depok, 15 Agustus 2025 — Universitas Indonesia (UI) melalui Science Techno Park (STP UI) resmi menjalin kolaborasi strategis dengan Ustar Biotechnologies (Hangzhou) Ltd. dan PT Esora Medika Indonesia untuk mendirikan Pusat Inovasi Bersama Teknologi Diagnostik dan Kedokteran Molekuler. Kesepakatan ini dituangkan dalam penandatanganan Perjanjian Kerja Sama (Memorandum of Agreement/MoA) yang dilakukan oleh Chairul Hudaya, Ph.D., Kepala STP UI; Lin Yizhi, CEO Ustar Biotechnologies; dan F.X. Yoshua Rantjung, Presiden Direktur PT Esora Medika Indonesia.
Ustar Biotechnologies (Hangzhou) Ltd merupakan perusahaan asal Tiongkok yang berdedikasi terhadap riset, pengembangan, produksi, dan penjualan produk dan teknologi diagnostik molekuler yang inovatif. Sementara itu, PT Esora Medika Indonesia merupakan perusahaan dalam negeri yang berfokus pada produksi reagen dan alat kesehatan untuk kebutuhan identifikasi penyakit menular.
Pusat inovasi yang dibentuk akan menjadi wadah kolaborasi untuk memperkuat riset, pengembangan, produksi, dan komersialisasi solusi bioteknologi dan diagnostik molekuler. Selain itu, inisiatif ini bertujuan mempercepat transfer teknologi dari Tiongkok ke Indonesia, memperluas akses teknologi diagnostik mutakhir, serta berkontribusi pada ketahanan kesehatan nasional dan regional.
Dalam ruang lingkup kerja sama, para pihak akan terlibat dalam berbagai kegiatan strategis seperti riset bersama di bidang diagnostik molekuler, teknologi pengujian genetika, dan inovasi layanan kesehatan berbasis bioteknologi. Selain itu, akan dilakukan pengembangan bersama dan validasi klinis produk seperti diagnostic kits dan genetic analysis platforms, pertukaran pengetahuan teknis, transfer teknologi manufaktur, hingga program pelatihan dan pertukaran talenta untuk peneliti dan tenaga teknis.
Kolaborasi ini juga akan menyasar aspek regulasi dan pasar, termasuk fasilitasi registrasi produk, kepatuhan terhadap peraturan di Indonesia dan Tiongkok, serta strategi distribusi untuk memperluas jangkauan produk di tingkat global. Para pihak sepakat untuk menjalin keterlibatan aktif dengan industri dan pemangku kepentingan lain demi mempercepat pemanfaatan hasil inovasi di masyarakat.
Kepala STP UI, Chairul Hudaya, Ph.D., menegaskan bahwa pendirian pusat inovasi ini adalah langkah penting dalam membangun kemandirian teknologi kesehatan nasional. “Kolaborasi ini menggabungkan kekuatan akademik, industri, dan teknologi untuk menghasilkan solusi kesehatan inovatif. Harapannya, kerjasama ini tidak hanya berdampak pada peningkatan layanan kesehatan di Indonesia, tetapi juga memberi kontribusi terhadap ketahanan kesehatan global,” ungkapnya.
CEO Ustar Biotechnologies, Lin Yizhi, turut menyampaikan optimisme serupa. Ia menilai kerja sama ini akan menjadi jembatan transfer teknologi yang efektif sekaligus memberikan manfaat nyata bagi masyarakat Indonesia. “Kami sangat senang dapat bekerja sama dengan Universitas Indonesia dalam pengembangan diagnostic kit, sehingga dapat membantu masyarakat Indonesia,” ujarnya.
“Kolaborasi ini merupakan upaya pengembangan diagnostic kit yang dapat digunakan untuk mendeteksi keberadaan virus maupun mikroorganisme lainnya hanya dengan satu cartridge. Dengan demikian, proses diagnosis dapat dilakukan lebih cepat, efisien, dan dengan biaya yang lebih terjangkau,” ujar Dra. Beti Ernawati Dewi, Ph.D.
Kerja sama strategis ini diharapkan mampu mendukung pencapaian Visi Indonesia 2045, khususnya dalam pengembangan layanan kesehatan berbasis inovasi dan teknologi mutakhir. Melalui penggabungan kekuatan riset universitas, keunggulan teknologi global, dan kapasitas industri lokal, UI, Ustar Biotechnologies, dan PT Esora Medika Indonesia optimistis dapat menciptakan terobosan besar di bidang diagnostik dan kedokteran molekuler.
Penulis: M. Iqram