UI Kembangkan Centri-Flo, Inovasi Alat Terapi Oksigen Nasional Berbasis Teknologi Tinggi

Depok, 30 Juni 2024 – Universitas Indonesia (UI) kembali menegaskan perannya sebagai pelopor inovasi di bidang kesehatan dengan meluncurkan Centri-Flo, sebuah alat terapi oksigen aliran tinggi atau High Flow Nasal Cannula (HFNC) yang dirancang untuk menjawab kebutuhan alat bantu pernapasan dengan kualitas tinggi namun harga yang lebih kompetitif.

Centri-Flo merupakan hasil riset dan pengembangan yang dipimpin oleh Prof. Dr. Gandjar Kiswanto, M.Eng., peneliti dari Fakultas Teknik UI. Proyek ini merupakan bagian dari Program Pendanaan Inovasi UI Skema Invitasi Tahun 2024, yang bertujuan mempercepat hilirisasi hasil riset strategis UI. Dalam pengembangannya, UI menjalin kemitraan dengan PT Graha Teknomedika, sebuah perusahaan nasional yang bergerak di bidang teknologi kesehatan.

“Centri-Flo dikembangkan sebagai solusi atas tingginya kebutuhan alat bantu pernapasan yang andal dan terjangkau, khususnya sejak meningkatnya kasus penyakit gangguan pernapasan dalam beberapa tahun terakhir. Inovasi ini juga menjadi bentuk kontribusi UI dalam memperkuat kemandirian alat kesehatan nasional,” ujar Prof. Gandjar dalam keterangan tertulisnya.

Centri-Flo mampu mengalirkan oksigen hingga 60 liter per menit dengan fraksi oksigen (FiO₂) mencapai 100%, menjadikannya salah satu alat HFNC dengan performa tinggi. Alat ini ditujukan untuk penggunaan pada pasien dengan gangguan pernapasan sedang hingga berat, seperti gagal napas akut, edema paru, post-operasi, hiperkapnia, hingga sleep apnea.

Keunggulan utama Centri-Flo terletak pada desain dan fitur teknologinya. Alat ini dilengkapi dengan built-in humidifier, yang berfungsi untuk melembabkan udara atau oksigen sebelum masuk ke saluran pernapasan pasien, sehingga meningkatkan kenyamanan dan efektivitas terapi. Selain itu, Centri-Flo menggunakan desain modular berbasis prinsip Design for Manufacture and Assembly (DFMA), yang memungkinkan proses produksi massal menjadi lebih efisien, mudah, dan terstandar.

“Berbeda dengan produk impor yang masih mendominasi pasar alat HFNC, Centri-Flo mengedepankan local content yang tinggi, sehingga dapat diproduksi secara nasional dengan biaya yang lebih rendah. Ini sejalan dengan visi pemerintah untuk membangun kemandirian industri alat kesehatan,” tambah Prof. Gandjar.

Riset dan pengembangan Centri-Flo telah dimulai sejak tahun 2020, dan hingga kini telah melalui lima kali iterasi purwarupa. Pada tahun 2024, Centri-Flo berhasil mencapai Technology Readiness Level (TRL) 7, sebuah indikator penting bahwa teknologi ini telah terbukti dalam lingkungan uji coba dan siap memasuki tahap produksi terbatas atau pilot-scale manufacturing.

Sebagai bagian dari proses validasi, Centri-Flo telah menjalani serangkaian uji kelistrikan, uji kinerja, dan uji reliabilitas di Balai Pengamanan Fasilitas Kesehatan (BPFK) Jakarta, sebuah lembaga resmi di bawah Kementerian Kesehatan Republik Indonesia yang bertanggung jawab dalam pengujian alat dan teknologi medis.

Dalam tahap pengembangan selanjutnya, tim UI bersama mitra industri akan fokus pada beberapa aspek penting, yaitu finalisasi spesifikasi manufaktur, proses sertifikasi klinis penuh, serta registrasi Centri-Flo dalam e-katalog alat kesehatan nasional. Dengan masuk ke dalam sistem e-katalog, Centri-Flo dapat lebih mudah diakses oleh fasilitas pelayanan kesehatan di seluruh Indonesia melalui mekanisme pengadaan resmi pemerintah.

Alat ini tidak hanya ditujukan untuk penggunaan di rumah sakit besar, tetapi juga dirancang agar dapat dimanfaatkan di ruang perawatan darurat, klinik, maupun perawatan di rumah (homecare) dengan panduan dan pengawasan tenaga medis.

Inovasi Centri-Flo menunjukkan komitmen Universitas Indonesia dalam menjawab tantangan sektor kesehatan melalui pendekatan berbasis teknologi dan riset berdampak tinggi. Selain memberikan solusi nyata bagi masyarakat dan dunia medis, kehadiran Centri-Flo juga memperkuat posisi UI sebagai motor penggerak hilirisasi inovasi di Indonesia.

Dengan terus mendorong kolaborasi antara akademisi dan industri, serta memfasilitasi penciptaan produk yang siap pasar, UI berharap dapat berkontribusi lebih besar dalam pembangunan ekosistem industri kesehatan nasional yang berbasis inovasi, keberlanjutan, dan kemandirian teknologi.

Penulis: Rio Prayoga Adrianto
Editor: Chandra Salim