Depok, 1 Oktober 2025 — Hari keempat pelaksanaan SEA Immersion and Leadership (SAIL) Programme 2025 diisi dengan kegiatan yang memadukan pembelajaran, kolaborasi, dan pengalaman budaya khas Indonesia. Mengusung tema “Building Sustainable Cities”, rangkaian kegiatan di Science Techno Park Universitas Indonesia (STP UI) ini menghadirkan tiga pembicara muda inspiratif dan diakhiri dengan sesi team building malam hari yang meriah melalui permainan tradisional Nusantara.
Pagi hari dimulai dengan seminar dan sharing session bertema “Building Sustainable Cities” yang diikuti oleh peserta dari Universitas Indonesia (UI) dan Ngee Ann Polytechnic (Singapura). Kegiatan ini menghadirkan tiga pembicara muda yang telah berkiprah dalam pengembangan inovasi berkelanjutan: Langga Pratama CMKS (Founder EternaSkills.id), Ranitya Nurlita (Founder & Managing Director WasteHub), dan Sabrina Farah Salsabilla (CEO ReservoAir).
Dalam sesi bertajuk “Sustainability in Action: Stories and Lessons from NGOs, Companies, and Startups”, Langga Pratama CMKS mengajak peserta untuk menanamkan sustainability mindset dalam kehidupan profesional dan sosial. Ia menegaskan bahwa keberlanjutan bukan sekadar konsep proyek, tetapi pola pikir yang harus diinternalisasi dalam setiap langkah inovasi dan kepemimpinan.
Ranitya Nurlita dari WasteHub kemudian berbagi pengalaman tentang bagaimana kolaborasi lintas sektor dapat menciptakan dampak sosial dan lingkungan yang nyata. Ia mencontohkan upaya WasteHub dalam mengubah limbah menjadi peluang ekonomi melalui pendekatan ekonomi sirkular.
Gambar 1: Penyampaian materi sharing session mengenai Building Sustainable Cities
Sementara itu, Sabrina Farah Salsabilla dari ReservoAir memaparkan topik “Pioneering Sustainable Water Management through Eco-Friendly Urban Development”, membahas pentingnya pengelolaan air berkelanjutan di kawasan perkotaan. Ia memperkenalkan inovasi teknologi penampungan air hujan yang dapat menjadi solusi terhadap krisis air dan mendukung pembangunan kota ramah lingkungan.
Usai sesi seminar, kegiatan berlanjut dengan NP Prototyping Workshop yang difasilitasi oleh tim Ngee Ann Polytechnic. Dalam lokakarya ini, para peserta mengembangkan prototype ide solusi inovatif berdasarkan hasil riset lapangan di berbagai lokasi, seperti TPA Cipayung, Sungai Ciliwung, dan Kertabumi Recycling Center.
Menjelang malam, kegiatan dilanjutkan dengan sesi Team Building Night yang penuh tawa dan kebersamaan. Berbeda dari hari-hari sebelumnya, suasana malam hari dipenuhi keceriaan saat peserta berpartisipasi dalam berbagai permainan tradisional Indonesia, seperti memasukkan sedotan ke dalam botol, balap karung, dan estafet sarung.

Gambar 2: Team building permainan tradisonal Indonesia
Permainan sederhana ini berhasil menciptakan suasana hangat dan akrab di antara mahasiswa UI dan Ngee Ann Polytechnic. Selain menjadi ajang hiburan, kegiatan ini juga memperkuat nilai kerja sama, sportivitas, dan semangat gotong royong yang menjadi ciri khas budaya Indonesia.
Hari keempat SAIL Programme 2025 menjadi refleksi penting tentang keseimbangan antara pembelajaran akademik, inovasi sosial, dan pengalaman budaya. Melalui seminar inspiratif dan permainan kebersamaan malam hari, peserta tidak hanya belajar tentang keberlanjutan kota, tetapi juga merasakan langsung makna kolaborasi lintas budaya yang sesungguhnya.



