Roiloka lahir dari keprihatinan terhadap melimpahnya limbah pertanian dan hasil panen reject dari petani lokal Sulawesi yang belum termanfaatkan secara optimal. Limbah tersebut tidak hanya menimbulkan kerugian ekonomi bagi petani, tetapi juga berdampak negatif terhadap lingkungan. Melihat peluang sekaligus tantangan tersebut, sekelompok anak muda menghadirkan Roiloka sebagai solusi inovatif yang mengolah bahan-bahan sisa pertanian menjadi essential oil alami berkualitas tinggi. Inovasi ini tidak hanya menjawab kebutuhan masyarakat akan produk alami yang aman dan terjangkau, tetapi juga menjadi bagian dari gerakan ekonomi sirkular yang memberdayakan kelompok perempuan serta pelaku UMKM melalui pelatihan dan kolaborasi produksi.
Sebagai produk yang mengusung prinsip keberlanjutan, Roiloka memiliki sejumlah keunggulan yang menjadikannya berbeda di pasar. Seluruh produknya 100% non-sintetis dan alami, menggunakan bahan baku lokal tanpa bahan kimia tambahan. Dengan tingkat kemurnian di atas 80%, Roiloka mengandalkan teknologi destilasi modern yang menjaga kualitas tinggi setiap tetes minyak esensial. Keamanan dan konsistensi produknya juga terjamin melalui sertifikasi CoA (Certificate of Analysis). Di sisi lain, Roiloka tetap menjaga keterjangkauan harga dan fleksibilitas pemesanan, bahkan untuk skala kecil tanpa minimum order, sehingga dapat diakses oleh para pelaku UMKM. Lebih dari itu, seluruh proses produksi Roiloka berorientasi pada zero waste, dengan mengolah kembali ampas dan hydrosol menjadi produk turunan bernilai tambah seperti lilin aromaterapi, sabun alami, dan parfum natural. Melalui pendekatan ini, Roiloka tidak hanya menghasilkan produk berkualitas, tetapi juga memberikan dampak sosial melalui kemitraan dengan petani dan penyuling rakyat serta pemberdayaan kelompok perempuan di daerah produksi.
Tujuan utama Roiloka adalah menciptakan bisnis berkelanjutan yang memberikan manfaat ekonomi, sosial, dan lingkungan secara seimbang. Melalui inisiatif ini, Roiloka berkomitmen untuk menyediakan produk natural wellness berbasis essential oil yang aman dan terjangkau, sekaligus meningkatkan nilai tambah bagi petani lokal yang selama ini kesulitan memanfaatkan hasil panen reject. Selain berkontribusi terhadap peningkatan kesejahteraan masyarakat, Roiloka juga mendukung pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs), khususnya tujuan 3 (Kehidupan Sehat dan Sejahtera), 8 (Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan Ekonomi), 11 (Kota dan Komunitas Berkelanjutan), serta 12 (Konsumsi dan Produksi yang Bertanggung Jawab).

Gambar: Produk Essential Oil Roiloka
Dalam wawancara bersama Nurul Fatimah Hadiyanti, CEO Roiloka, ia menyampaikan harapannya terhadap masa depan inovasi ini. “Kami ingin Roiloka menjadi brand natural wellness nasional yang dikenal bukan hanya karena kualitas produknya, tetapi juga karena keberlanjutan dan dampak sosialnya. Dalam tiga tahun ke depan, kami menargetkan dapat mengurangi limbah pertanian hingga 37% dengan mengubahnya menjadi produk bernilai tinggi, serta menciptakan 30 lapangan kerja berkelanjutan. Kami juga sedang menyiapkan langkah strategis untuk memperluas pasar ke skala nasional dan internasional melalui kemitraan B2B dan B2C. Harapan terbesar kami adalah Roiloka dapat menjadi contoh social enterprise Indonesia yang berhasil menggabungkan inovasi teknologi, keberlanjutan lingkungan, dan kesejahteraan masyarakat lokal,” ujarnya optimistis.
Perjalanan Roiloka tidak terlepas dari dukungan berbagai lembaga yang melihat potensi dan dampak sosial dari inovasi ini. Pada tahun 2024, Roiloka memperoleh pendanaan dari British American Tobacco dan Startup4Industry, yang menjadi modal awal untuk memperluas kapasitas produksi. Selanjutnya pada tahun 2025, Roiloka kembali mendapatkan dukungan dari Pertamina Foundation Muda dan Goodstarter.ID, sebagai bentuk kepercayaan terhadap keberlanjutan model bisnis yang mereka bangun. Dukungan pendanaan ini membuka jalan bagi riset produk turunan dan peningkatan kapasitas pelatihan bagi mitra komunitas lokal.
Keberhasilan Roiloka juga mendapat apresiasi dari Direktorat Inovasi dan Riset Berdampak Tinggi Universitas Indonesia (DIRBT UI) sebagai salah satu inovasi muda yang mencerminkan semangat wirausaha sosial kampus. Dalam kesempatan wawancara, Chairul Hudaya, Ph.D., Direktur DIRBT UI, menyampaikan, “Roiloka adalah contoh nyata bagaimana inovasi dapat menjawab permasalahan lingkungan sekaligus memberikan nilai ekonomi dan sosial. Inovasi seperti ini mencerminkan semangat mahasiswa UI untuk tidak hanya berpikir kreatif, tetapi juga berdampak nyata bagi masyarakat. Kami di DIRBT UI akan terus mendukung pengembangan startup seperti Roiloka agar dapat menjadi bagian dari ekosistem inovasi berkelanjutan Indonesia,” ungkapnya.
Melalui langkah-langkah konsisten dan visi yang berkelanjutan, Roiloka terus berkembang menjadi pionir dalam pemanfaatan limbah pertanian menjadi produk bernilai tinggi. Lebih dari sekadar bisnis, Roiloka adalah gerakan perubahan menuju masa depan yang lebih hijau, adil, dan berkelanjutan bagi seluruh lapisan masyarakat.



