Depok, 19 Agustus 2025 – Unit Kerja Khusus Science Techno Park Universitas Indonesia (STP UI) resmi menandatangani Perjanjian Kerahasiaan atau Non-Disclosure Agreement (NDA) dengan PT Pabrikasi Sarana Diagnostik. Penandatanganan ini dilaksanakan bertempat di ruang meeting Direktorat Inovasi dan Riset Berdampak Tinggi (DIRBT), lantai 1 gedung STP UI, Kampus UI Depok. Kesepakatan ini menjadi langkah awal rencana kerja sama dalam pengembangan riset dan hilirisasi alat deteksi dini Prostate Specific Antigen (PSA) pada kanker prostat.
Perjanjian ini ditujukan untuk memperkuat sinergi antara dunia akademik dan industri dalam menghasilkan inovasi alat kesehatan berbasis riset. Melalui kerja sama ini, STP UI akan berperan sebagai pusat pengembangan teknologi dan penelitian, sementara PT Pabrikasi Sarana Diagnostik akan mendukung dari sisi produksi serta komersialisasi hasil inovasi.
Ketua tim peneliti, Prof. dr. Agus Rizal Ardy Hariandy Hamid, SpU(K), PhD dari Fakultas Kedokteran UI (FKUI), menyampaikan harapannya terkait hilirisasi invensi ini. “Harapan kedepannya, alat ini bisa diproduksi di Indonesia sehingga kita tidak perlu bergantung pada impor. Selain itu, harga dapat ditetapkan dari dalam negeri sehingga semakin banyak masyarakat Indonesia bisa memanfaatkan alat tersebut, termasuk rumah sakit yang lebih mampu menggunakannya. Dengan demikian, kemungkinan besar program asuransi kesehatan juga dapat memasukkan alat ini dalam pembahasan sehingga deteksi dini bisa lebih terjangkau dan digunakan secara luas di Indonesia,” ujarnya.
Direktur Inovasi dan Riset Berdampak Tinggi (DIRBT) UI, Chairul Hudaya, Ph.D., turut memberikan pandangannya terkait penandatanganan NDA ini. “Kolaborasi ini menjadi bukti nyata bahwa riset di Universitas Indonesia tidak berhenti pada publikasi akademik saja, melainkan dapat dikembangkan hingga tahap hilirisasi. Melalui kerja sama dengan mitra industri, kita ingin memastikan inovasi ini benar-benar memberi dampak nyata bagi masyarakat, khususnya dalam deteksi dini kanker prostat,” ungkap Chairul.
Direktur PT Pabrikasi Sarana Diagnostik, Achmad Labanie, juga menyampaikan harapannya terhadap kerja sama ini. “Kami berharap kerja sama ini tidak berhenti pada satu proyek saja. Ke depan, kami ingin ada lebih banyak kolaborasi dengan Universitas Indonesia di berbagai bidang riset dan pengembangan. Bagi kami di industri, kolaborasi ini sangat penting karena memungkinkan terciptanya produk-produk inovatif yang tidak hanya bermanfaat bagi masyarakat, tetapi juga mendorong pertumbuhan industri dalam negeri,”ujarnya.
Kerja sama ini sejalan dengan upaya Universitas Indonesia dalam mendorong hilirisasi hasil riset agar dapat memberi manfaat nyata bagi masyarakat. Melalui NDA ini, kedua pihak berkomitmen menjaga kerahasiaan data penelitian serta aspek teknis yang terkait dengan pengembangan produk.
Selain memperkuat ekosistem riset, kolaborasi antara STP UI dan PT Pabrikasi Sarana Diagnostik juga diharapkan mampu meningkatkan kemandirian bangsa dalam produksi alat kesehatan. Inovasi deteksi dini PSA nantinya tidak hanya relevan bagi kebutuhan nasional, tetapi juga berpotensi untuk dipasarkan secara internasional.
Penandatanganan NDA ini menandai babak baru perjalanan riset di bidang urologi dan onkologi yang berbasis kolaborasi lintas sektor. Langkah strategis ini diharapkan dapat mempercepat terciptanya solusi kesehatan inovatif yang berdampak luas, sekaligus mendukung peningkatan kualitas hidup masyarakat Indonesia.
Penulis: M. Iqram