Di tengah meningkatnya tantangan kesehatan mental di Indonesia, sebuah startup dari Universitas Indonesia hadir membawa harapan baru. Dikenal dengan nama NEUPSI, startup ini menawarkan solusi berbasis teknologi dalam bidang asesmen dan intervensi neurokognitif yang dirancang untuk mempercepat diagnosis dan penanganan masalah psikologis sejak usia dini.
NEUPSI berangkat dari keprihatinan atas data global yang menunjukkan bahwa 10% anak mengalami gangguan perkembangan, 20% remaja pernah mencoba bunuh diri, dan 45% orang dewasa menghadapi masalah kesehatan mental. Namun hingga kini, pendekatan neurokognitif yang terbukti efektif dalam memprediksi fungsi psikologis individu belum banyak digunakan secara luas, terutama di tingkat layanan dasar.
“Melalui NEUPSI, kami ingin membuka akses yang lebih luas terhadap asesmen neurokognitif yang mudah digunakan oleh para profesional, terutama di tingkat pelayanan dasar,” ujar Kenny Valentino, CEO NEUPSI dan mahasiswa Magister Psikologi UI. Ia menambahkan bahwa asesmen berbasis neurokognitif memiliki potensi besar dalam mendeteksi gangguan sejak dini, namun belum menjadi arus utama dalam praktik psikologi di Indonesia.
Produk utama NEUPSI adalah aplikasi mobile dan dashboard web yang memungkinkan psikolog melakukan asesmen secara digital, efisien, dan sesuai dengan konteks budaya lokal. Produk ini telah melalui tahap adaptasi dan validasi, serta berhasil diuji coba oleh lebih dari 30 psikolog klinis dalam kegiatan workshop. Proses skoring pun menjadi lebih cepat, dan intervensi dapat dilakukan secara terintegrasi.

Gambar 1: Tampilan Dashboard Web Neupsi
Pada tahun 2024, NEUPSI berhasil lolos program UI Incubate dalam skema Product-Market Fit (PMF) dan meraih skor tertinggi. Mereka juga memperoleh hibah sebesar Rp100 juta dan mewakili UI dalam ajang UNIIC Ideathon di Palawan, Filipina, hingga masuk ke empat besar kategori ide bisnis berbasis kesehatan.
Dengan visi menjadi platform digital terkemuka di bidang asesmen dan intervensi neurokognitif, NEUPSI terus memperkuat komitmennya untuk mendukung pembentukan generasi unggul dan berkarakter. Inovasi ini menjadi jembatan antara keterbatasan sumber daya psikolog dan kebutuhan masyarakat luas terhadap layanan psikologi yang efisien dan valid secara ilmiah.

Gambar 2: Pelatihan Asesmen NEUPSI pada Peserta Workshop NEUPSI
Ke depan, NEUPSI menargetkan peluncuran resmi produknya pada akhir 2025 serta ekspansi untuk asesmen neurokognitif usia remaja dan dewasa di tahun 2026. Mereka juga menyusun roadmap distribusi produk ke sekolah, klinik, dan layanan psikologi di berbagai daerah.
“Kita tidak boleh hanya jadi pengkritik isu, tapi harus jadi pencipta solusi. NEUPSI adalah bukti bahwa kritik yang dikemas dalam aksi bisa melahirkan inovasi nyata,” tutup Kenny Valentino.
Dengan mengusung semangat kolaborasi dan keberlanjutan, NEUPSI diharapkan dapat menjadi pionir dalam digitalisasi asesmen psikologi di Indonesia sekaligus memperkuat upaya peningkatan kualitas kesehatan mental masyarakat secara nasional.
Penulis: Raras Mijil Ciptoningtyas & M. Iqram
Editor: Chandra Salim



