Di tengah meningkatnya kasus gangguan kesehatan mental di Indonesia—terutama pada kelompok remaja dan keluarga muda hadir sebuah inovasi yang berupaya menjembatani kesenjangan antara kebutuhan masyarakat dan akses terhadap layanan psikologis. Matahati Edu, yang dikembangkan oleh Lingkar Keluarga Matahati, menjadi solusi berbasis edukasi dan psikologi yang dirancang untuk menghadirkan pendekatan preventif, humanis, dan mudah diakses bagi dunia pendidikan dan keluarga Indonesia.
Matahati Edu lahir dari keprihatinan atas terbatasnya pemahaman dan akses terhadap kesehatan mental. Banyak kasus sebenarnya dapat dicegah apabila individu memiliki kemampuan pemahaman diri, regulasi emosi, serta dukungan psikologis yang tepat sejak dini. Namun, layanan psikologi masih kerap dianggap mahal, rumit, dan hanya diperuntukkan bagi mereka yang “bermasalah”. Melihat kesenjangan ini, Lingkar Keluarga Matahati menghadirkan Matahati Edu sebagai jembatan antara masyarakat umum dan profesional psikologi. Inovasi ini bertujuan membangun ekosistem sekolah dan keluarga yang suportif, komunikatif, dan tangguh secara emosional melalui pendekatan ilmiah dan edukatif yang tetap ringan dan menyenangkan.
Lingkar Keluarga Matahati merupakan platform edukasi dan refleksi psikologis yang membantu remaja, calon pasangan, dan keluarga memahami diri, membangun hubungan sehat, serta mengelola emosi secara lebih bijak. Melalui Matahati Edu, platform ini fokus mengembangkan solusi psikologi praktis bagi dunia pendidikan. Program ini menggabungkan pendekatan gamifikasi dan Dialectical Behaviour Therapy (DBT) dalam bentuk skrining kesehatan mental, kelas edukatif, serta konseling interaktif. Dengan metode tersebut, remaja, guru, dan orang tua dapat belajar mengenali serta mengatur emosi, menghadapi stres, dan memperkuat hubungan interpersonal dengan cara yang lebih mudah dipahami dan diterapkan.

Gambar 1: Website Matahati
Inovasi ini menggunakan metode terintegrasi yang menggabungkan psikologi ilmiah, gamifikasi, dan pendekatan DBT, yang terbukti efektif dalam meningkatkan kemampuan regulasi emosi, toleransi stres, mindfulness, dan keterampilan interpersonal. Beberapa program unggulan Matahati Edu meliputi Mental Health Screening Adaptif, di mana skrining disesuaikan untuk setiap kelompok pengguna; Gamification-Based Learning (Edu Youth for Teenager) yang menerjemahkan konsep DBT ke dalam permainan interaktif seperti Emotional Quest dan Relationship Role-Play; Psikoedukasi DBT untuk Orang Tua (Edu Parents) yang melatih mindful parenting dan komunikasi empatik; serta DBT-Informed Teacher Support (Edushift for Teacher) yang membantu guru memahami stres siswa dan membangun ruang belajar yang aman secara emosional.
Keunggulan Matahati Edu terletak pada pendekatannya yang reflektif dan humanis, menggabungkan edukasi, asesmen, dan konseling dalam satu ekosistem digital yang mudah diakses dan relevan dengan konteks sosial-budaya Indonesia. Program ini juga lebih terjangkau dibanding layanan psikologi konvensional dan dibangun oleh tim multidisiplin yang terdiri atas pakar psikologi, pendidikan, teknologi, dan pengembang kurikulum. Melalui kolaborasi dengan sekolah, universitas, dan perusahaan, Matahati Edu berupaya membangun ekosistem kesehatan mental yang berkelanjutan dan inklusif.

Gambar 2: Matahati Goes to Campus
Melalui program ini, Lingkar Keluarga Matahati berharap dapat meningkatkan literasi kesehatan mental masyarakat, membantu remaja dan keluarga menemukan arah hidup yang lebih sehat secara emosional, serta menyediakan solusi pendidikan psikologi praktis yang mudah diakses. Selain itu, Matahati Edu juga ingin mendukung lembaga pendidikan menciptakan lingkungan belajar yang aman secara psikologis dan mendorong pencegahan dini terhadap masalah mental melalui asesmen dan pendampingan profesional. “Kami ingin Matahati Edu menjadi model inovasi nasional dalam pencegahan masalah mental berbasis edukasi—membantu melahirkan generasi muda yang lebih sadar diri, tangguh, dan berempati,” ujar Scientia Afifah, Founder & CEO Matahati Edu.
Sebagai salah satu peserta program UI Incubate 2025, Matahati Edu mendapatkan dukungan pengembangan bisnis, validasi pasar, serta jejaring kolaborasi strategis dari Universitas Indonesia. “Inovasi seperti Matahati Edu menunjukkan bagaimana pendekatan psikologi dan teknologi dapat berpadu untuk menghasilkan solusi sosial yang berkelanjutan. Melalui program UI Incubate, kami terus mendorong lahirnya startup yang tidak hanya berorientasi pada profit, tetapi juga memberikan dampak nyata bagi masyarakat,” ujar Chairul Hudaya, Ph.D., Direktur Inovasi dan Riset Berdampak Tinggi Universitas Indonesia.
Ke depan, Matahati Edu berkomitmen memperluas jangkauan ke lebih banyak sekolah, kampus, dan komunitas di seluruh Indonesia, serta mengembangkan fitur digital yang lebih personal, adaptif, dan inklusif agar layanan psikologi dapat diakses oleh seluruh lapisan masyarakat. Dengan semangat menghadirkan kesehatan mental yang setara bagi semua, Matahati Edu menjadi contoh nyata bagaimana inovasi sosial dan teknologi dapat berjalan berdampingan untuk membangun masa depan yang lebih sehat bukan hanya secara fisik, tetapi juga emosional dan relasional.



