Di tengah inflasi tahunan, rumah sakit di Indonesia menghadapi tantangan serius dalam menjaga kualitas pelayanan sekaligus mengelola biaya operasional. Kenaikan tarif layanan sering kali tidak sebanding dengan peningkatan biaya, sehingga memicu risiko penurunan mutu pelayanan hingga defisit anggaran. Salah satu kendala utama adalah kesulitan menghitung unit cost setiap layanan secara tepat. Data yang dibutuhkan umumnya kompleks, tersebar di berbagai unit, dan memerlukan metode analisis yang detail. Tanpa perhitungan yang akurat, rumah sakit akan kesulitan menetapkan tarif yang adil, mengidentifikasi inefisiensi, dan merumuskan strategi keuangan yang berkelanjutan.
EVYSELA-HospitalCosting hadir sebagai solusi untuk menjawab tantangan tersebut. Perangkat lunak berbasis web ini dirancang untuk menghitung unit cost seluruh jenis layanan di rumah sakit menggunakan metode Activity Based Costing (ABC). Inovasi ini dikembangkan oleh tim peneliti Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia (FKM UI). Tim ini terdiri dari inventor utama Prof. Dr. Ede Surya Darmawan, S.K.M., M.DM., bersama anggota inventor Dr. Vetty Yulianty Permanasari, S.Si., MPH, Eny Juliati, SKM, MKM, Lilis Komariyah, SSos, MARS, Dr. Siti Aminah, SKom, MKom, Tresnasari Satya Putri, SKM, MKM, dan Syarif Rahman Hasibuan, SKM, MKM.

Gambar 1: Tampilan Wesbise Evysela https://evysela-hospitalcosting.com/
Prof. Ede menjelaskan bahwa EVYSELA dikembangkan untuk menjawab kebutuhan mendesak akan sistem penghitungan biaya rumah sakit yang presisi dan terintegrasi. “EVYSELA diharapkan menjadi aplikasi web yang mampu menghitung biaya seluruh layanan dan tindakan di rumah sakit secara akurat dan terpadu. Hasil perhitungan ini akan menjadi sumber pengambilan keputusan berbasis data nyata (real data) dan tepat waktu (real time) yang dapat dimanfaatkan secara strategis oleh pemilik rumah sakit dan pembuat kebijakan di sektor perumahsakitan, untuk mendukung efisiensi, transparansi, dan peningkatan mutu layanan,” ungkapnya.
Direktur Direktorat Inovasi dan Riset Berdampak Tinggi Universitas Indonesia, Chairul Hudaya, Ph.D., menegaskan bahwa pengembangan EVYSELA merupakan bukti komitmen UI dalam menghadirkan inovasi yang langsung menjawab permasalahan di lapangan. “Sesuai dengan arahan Rektor Universitas Indonesia, kami mendorong terciptanya inovasi yang tidak hanya unggul secara akademis, tetapi juga relevan secara praktis. EVYSELA adalah contoh nyata bagaimana hasil riset dapat dihilirkan menjadi solusi yang bermanfaat bagi masyarakat, khususnya dalam meningkatkan efisiensi manajemen rumah sakit,” ujarnya.
Pengembangan EVYSELA-HospitalCosting bertujuan untuk menyediakan sistem penghitungan biaya rumah sakit yang akurat, cepat, dan terintegrasi, sekaligus mendukung manajemen dalam menetapkan tarif layanan yang sesuai dengan biaya riil. Sistem ini juga diharapkan mampu mengidentifikasi area inefisiensi untuk penghematan sumber daya, serta mendorong pengambilan keputusan yang berbasis data demi efisiensi dan peningkatan mutu layanan kesehatan.
Gambar 2: Fitur evysela-hospitalcosting
Dalam penerapannya, EVYSELA-HospitalCosting menggunakan metode Activity Based Costing (ABC), sebuah metode akuntansi biaya yang membebankan pengeluaran berdasarkan aktivitas nyata yang mengonsumsi sumber daya. Sistem ini memproses data yang kompleks menjadi perhitungan biaya yang presisi, mengintegrasikan informasi dari berbagai unit rumah sakit dalam satu platform, dan memudahkan analisis untuk mengidentifikasi pemborosan biaya. EVYSELA juga adaptif terhadap variasi layanan medis yang ada dan menyediakan data secara real-time untuk mendukung pengambilan keputusan yang cepat dan tepat.

Gambar 3: Menu Inputasi dan Dasbor Belanja dan Pengeluaran
EVYSELA telah teruji pada skala terbatas dan siap diimplementasikan secara lebih luas di rumah sakit di seluruh Indonesia. Kehadirannya diharapkan mampu menjadi referensi nasional dalam penghitungan biaya layanan kesehatan, sekaligus menjadi langkah penting menuju digitalisasi manajemen rumah sakit yang efisien dan transparan.
Penulis: M. Iqram



