Di tengah krisis energi, melonjaknya harga bahan bakar, dan meningkatnya emisi karbon, sekelompok mahasiswa Universitas Indonesia melahirkan solusi konkret yang terinspirasi dari keresahan petani. Inovasi ini bernama Econella, sebuah startup berbasis wirausaha sosial yang mengembangkan bioaditif berbahan alami dari limbah pertanian untuk efisiensi bahan bakar solar. Cerita ini bermula dari keluhan sederhana seorang petani yang harus menanggung kenaikan biaya BBM hingga 50% demi mengoperasikan mesin pertaniannya. Tanpa mesin, produktivitas ladang bisa turun hingga enam kali lipat akibat lamanya proses kerja manual.
Di saat yang sama, limbah pertanian seperti sereh wangi reject dan daun cengkeh terus menumpuk tanpa pemanfaatan. Ironisnya, sektor pertanian justru menjadi penyumbang emisi karbon terbesar ketiga di Indonesia—sekitar 177 juta ton per tahun. Dari masalah ini, Econella lahir sebagai bentuk kepedulian sekaligus jawaban terhadap kebutuhan energi yang lebih efisien, bersih, dan terjangkau.
Econella merupakan bioaditif cair yang diteteskan ke dalam BBM solar (3 tetes per 1 liter) untuk meningkatkan efisiensi pembakaran. Produk ini telah melewati berbagai tahapan pengujian, mulai dari analisis komposisi, uji kualitas dan efisiensi, hingga uji emisi yang tetap memenuhi standar mutu BBM. Manfaatnya sangat luas: menghemat penggunaan BBM, menyempurnakan proses pembakaran mesin, meningkatkan performa mesin, serta mengurangi emisi gas buang seperti karbon dioksida, sulfur dioksida, dan nitrogen monoksida.
Lebih dari sekadar produk, Econella menganut model ekonomi sirkular. Limbah utama yang digunakan, seperti daun cengkeh dan sereh wangi reject, diolah menjadi bioaditif, sedangkan residu produksinya diproses ulang menjadi biopelet. Proses produksinya pun dirancang akan menggunakan energi hybrid—gabungan listrik konvensional dan panel surya—serta akan terintegrasi dengan superapps dan teknologi IoT untuk memastikan keberlanjutan operasional secara real-time. Segmentasi pasar Econella juga luas, mencakup alat mesin pertanian, kapal nelayan, ekskavator tambang, hingga kendaraan truk solar.

Econella hadir dengan beberapa keunggulan kunci: harga yang lebih terjangkau dibandingkan kompetitor, efisiensi bahan bakar yang lebih tinggi, dan dampak lingkungan yang lebih signifikan. Selain itu, produk ini secara spesifik menyasar sektor pertanian—segmen pengguna BBM yang selama ini kurang mendapat perhatian dari teknologi efisiensi bahan bakar. Menariknya, limbah produksinya pun tidak terbuang percuma karena turut dimanfaatkan kembali menjadi energi.
Tujuan utama Econella adalah membantu petani menurunkan biaya operasional, memanfaatkan limbah pertanian yang selama ini terabaikan, serta berkontribusi dalam pengurangan emisi karbon. Produk ini juga selaras dengan agenda global melalui kontribusinya terhadap Sustainable Development Goals (SDGs), khususnya tujuan 7 (Energi Bersih dan Terjangkau), tujuan 12 (Konsumsi dan Produksi yang Bertanggung Jawab), dan tujuan 13 (Penanganan Perubahan Iklim).
Startup ini digawangi oleh tim muda berbakat: Raja sebagai CEO, Rahmat sebagai CFO, Imam sebagai CMO, Amel sebagai CTO, dan Lucky sebagai COO. Bersama, mereka membawa semangat inovasi hijau yang tak hanya berorientasi pada keuntungan, tapi juga pada dampak sosial dan keberlanjutan lingkungan.
Pada tahun 2024, Econella berhasil memperoleh pendanaan dari program UI Incubate melalui skema Product-Market Fit, yang mendukung validasi produk dan pengembangan pasar. Selain itu, Econella juga meraih hibah kompetisi dari TGSC Pegadaian, yang memperkuat kapasitas bisnis dan pengembangan produk. Ke depan, Econella menargetkan pendanaan lanjutan dari skema inkubasi UI Incubate tahap berikutnya, program CSR perusahaan, serta lembaga impact fund guna mempercepat skala dampak dan adopsi teknologi bioaditif secara luas.
“Kami percaya akan masa depan BBM Nusantara yang lebih hemat, bersih, dan berkelanjutan, di mana energi tidak lagi menjadi beban, melainkan menjadi kekuatan yang mendukung produktivitas,” ungkap Raja, CEO Econella. “Ke depan, kami ingin produk ini tak hanya membantu petani, tapi juga nelayan, penambang, dan pelaku logistik dalam menekan biaya operasional dan mengurangi ketergantungan terhadap BBM fosil.”
Dengan semangat kolaborasi dan visi jangka panjang, Econella menegaskan komitmennya untuk membangun ekosistem bioenergi yang inklusif dan mampu memperkuat ekonomi lokal. Lewat inovasi berbasis limbah, Econella menjadi simbol bahwa solusi energi bersih bisa dimulai dari hal sederhana—dan berdampak luar biasa bagi Indonesia.
Penulis: M. Iqram
Editor: Nabila Ashriyanti



