Akses pendidikan yang setara masih menjadi tantangan bagi kaum difabel, khususnya penyandang tuli atau tunarungu. Keterbatasan dalam memahami materi pembelajaran berbasis video seringkali menjadi hambatan utama, terutama karena sebagian besar konten pembelajaran daring belum ramah bahasa isyarat. Dalam era digital, Massive Open Online Courses (MOOCs) semakin populer dan menjadi sarana penting dalam pembelajaran jarak jauh. Namun, bagi peserta didik tunarungu, keterbatasan akses terhadap video pembelajaran masih menjadi hambatan besar. Selama ini, subtitle teks menjadi solusi utama, tetapi belum sepenuhnya memenuhi kebutuhan komunikasi yang efektif. Untuk menjawab permasalahan tersebut, hadir sebuah inovasi yang menghadirkan subtitle dalam bentuk animasi 3D bahasa isyarat sehingga peserta didik tunarungu dapat memperoleh pengalaman belajar yang lebih interaktif dan inklusif.
Pengembangan Plugin Moodle Pembangkit Subtitle Animasi 3D Sistem Isyarat Bahasa Indonesia (SIBI) hadir sebagai solusi untuk menjawab tantangan tersebut. Inovasi ini bertujuan meningkatkan aksesibilitas pembelajaran daring bagi siswa tunarungu, menyediakan teknologi pendidikan yang inklusif melalui penerjemahan teks ke animasi bahasa isyarat, serta memperluas kesempatan kaum tuli untuk memperoleh informasi dan pengetahuan. Lebih jauh, inovasi ini diharapkan dapat mendorong peningkatan kemandirian dan kesejahteraan komunitas tunarungu dalam bidang pendidikan maupun kehidupan sosial.
Universitas Indonesia melalui tim penelitinya mengembangkan invensi ini yang digagas oleh Ketua Pengusul Dr. Ir. Erdefi Rakun, MSc., bersama tim yang terdiri dari Muhammad Hafizuddin Hilman, S.Kom., M.Kom., Ph.D; Dr. Rizal Fathoni Aji, S.Kom., M.Kom; Silva Tenjarsar Pertiwi Isma, M.A., S.Hum; dan F.A. Triatmodko H.S., M.Si. Proyek ini juga berkolaborasi dengan PT Ecomindo Saranacipta sebagai mitra pengembangan.
Metode ini memungkinkan video pembelajaran di Moodle dilengkapi dengan subtitle teks bahasa Indonesia dan animasi 3D bahasa isyarat, baik SIBI maupun Bisindo. Proses yang dilakukan meliputi pengambilan audio dari video pembelajaran, konversi audio menjadi teks bahasa Indonesia menggunakan teknologi Automatic Speech Recognition (ASR), penerjemahan teks ke dalam bahasa isyarat 3D melalui aplikasi Text-to-Gesture, hingga penempelan animasi bahasa isyarat ke dalam video pembelajaran. Dengan alur tersebut, pengguna Moodle cukup memilih video yang ingin dipelajari, lalu sistem akan secara otomatis menghasilkan subtitle animasi bahasa isyarat yang sinkron dengan materi.

Gambar 1: Desain Plug-in Pembangkit Subtitle Animasi 3D Isyarat SIBI pada Materi Pembelajaran
Inovasi ini memberikan kesempatan setara bagi peserta didik tunarungu untuk mengakses materi pendidikan digital. Lebih jauh lagi, sistem ini membantu mengurangi hambatan komunikasi dalam pembelajaran daring, menyediakan dua pilihan bahasa isyarat resmi di Indonesia (SIBI dan Bisindo), serta mendorong terwujudnya pembelajaran sepanjang hayat bagi kaum disabilitas. Melalui teknologi ini, kaum tunarungu dapat memperoleh informasi dan pengetahuan secara lebih mandiri, sekaligus meningkatkan kualitas hidup dan kesejahteraan mereka.
Metode Pembangkit Subtitle Animasi 3D Bahasa Isyarat di Moodle menjadi sebuah langkah nyata menuju pembelajaran inklusif yang merangkul semua kalangan tanpa terkecuali. Inovasi ini bukan hanya penyempurnaan dari sistem subtitle sebelumnya, tetapi juga sebuah terobosan penting dalam dunia pendidikan berbasis teknologi.
Ketua tim peneliti, Dr. Ir. Erdefi Rakun, MSc., menyampaikan harapannya: “Invensi ini dapat memberi kesempatan seluas-luasnya untuk kaum tuli/tunarungu memperoleh informasi dan pengetahuan dari video pembelajaran di platform Moodle. Melalui inovasi ini, mereka memiliki akses materi pendidikan yang lebih luas, dan diharapkan dapat mendorong peningkatan kemandirian serta kesejahteraan. Ke depan, invensi ini juga dapat dikembangkan menjadi pembangkit subtitle bahasa isyarat pada platform komunikasi online seperti Zoom, Microsoft Teams, dan Google Meet, sehingga memudahkan kaum tuli/tunarungu berkomunikasi secara daring.”
Dukungan terhadap inovasi ini juga datang dari Direktur Direktorat Inovasi dan Riset Berdampak Tinggi (DIRBT) UI, Chairul Hudaya, Ph.D., yang menegaskan: “Universitas Indonesia berkomitmen untuk menghadirkan solusi nyata melalui inovasi riset. Plugin subtitle animasi 3D bahasa isyarat ini adalah contoh nyata bagaimana teknologi dapat menjembatani kesenjangan akses pendidikan, terutama bagi kaum tunarungu. Kami berharap inovasi ini tidak hanya dimanfaatkan di lingkungan akademik, tetapi juga dapat diadopsi lebih luas untuk mendukung transformasi digital yang inklusif.”
Dengan adanya invensi ini, Universitas Indonesia menunjukkan komitmennya dalam menghadirkan teknologi yang ramah difabel. Langkah ini diharapkan tidak hanya membantu siswa tunarungu di lingkungan pendidikan formal, tetapi juga memperluas akses mereka terhadap berbagai bentuk pembelajaran digital yang semakin berkembang.
Penulis: M. Iqram



