CV Bartec Utama Mandiri dan Universitas Indonesia Menjalin Kolaborasi Erat pada Inovasi Alat Kesehatan Nasional

Semarang, 23 Juli 2025 – Semangat kolaborasi dan inovasi kembali digaungkan dalam rapat monitoring dan evaluasi (monev) lisensi Covent-20 antara CV Bartec Utama Mandiri dan perwakilan dari Universitas Indonesia (UI) yang berlangsung hari ini di Semarang. Pertemuan ini tidak hanya membahas keberlanjutan lisensi alat kesehatan penting, tetapi juga membuka peluang pengembangan riset inovasi yang lebih luas untuk kemajuan industri alat kesehatan nasional. 

Dihadiri oleh jajaran pimpinan dan tim ahli dari CV Bartec Utama Mandiri, termasuk Ibu Ika (Kepala Divisi Business Development) dan Pak Lukman (RnD), serta Arika, Rizdki, Dede, dan Sigit, rapat ini menyoroti berbagai agenda krusial. Diskusi intensif dilakukan mengenai rencana tindak lanjut Perjanjian Kerja Sama (PKS) Lisensi Covent-20 yang akan berakhir pada September 2025, usulan kerja sama pengembangan riset inovasi dari DIRBT (Direktorat Inovasi UI) serta program hibah 2025, masukan pengembangan produk riset dari Bartec, hingga diskusi mendalam mengenai kendala dan solusi di lapangan terkait hilirisasi Covent-20. 

Salah satu poin utama yang menjadi fokus adalah perpanjangan PKS Lisensi Covent-20. Meskipun menghadapi tantangan dan perlunya perbaikan desain industri agar lebih sesuai dengan kebutuhan pasar, permintaan akan Covent-20 di pasar masih ada. Sebagai solusi, Bartec mengusulkan perpanjangan PKS dengan pengembangan, modifikasi dan revisi perbaikan alat. Modifikasi ini diharapkan tidak hanya meningkatkan fungsi dan daya jual Covent-20, tetapi juga membuka peluang lahirnya Kekayaan Intelektual (KI) baru. 

Komitmen dari CV Bartec Utama Mandiri adalah supaya produknya dapat mengikuti perkembangan pasar. Usulan pengembangan dan modifikasi ini adalah bukti keseriusan dalam menghadirkan alat kesehatan yang lebih baik, efisien, dan kompetitif. 

Menindaklanjuti hal tersebut, Bartec akan segera menyampaikan usulan ke DIRBT untuk segera ditindak lanjuti kepada yang terkait. DIRBT melalui DIVISI Transfer Teknologi jugaakan menjalin Komunikasi dengan Inventor Covent-20. 

Prospek kerjasama yang cemerlang dengan pengembangan Covent-24 yang telah rampung dan siap untuk proses lisensi. Selanjutnya, proses lisensi Covent-24 dan perpanjangan lisensi Covent-20 tipe 1 akan dilakukan secara paralel, menandai ekspansi produk inovatif hasil kolaborasi ini. 

Melihat potensi pasar dan kebutuhan di lapangan. CV Bartec Utama Mandiri juga menyatakan keterbukaannya untuk kerja sama riset produk-produk lain dengan UI, khususnya untuk produk BHP.  akan memberikan daftar KI potensial kepada Bartec untuk dipilih dan Bartec sendiri telah menyiapkan daftar kebutuhan riset, permasalahan, dan usulan pengembangan produk yang akan disampaikan kepada DTT. Beberapa di antaranya yang memiliki potensi pasar besar. 

Diskusi juga menyentuh pentingnya hilirisasi produk riset. Saran agar peneliti lebih terbuka terhadap masukan dari industri yang datang dari kebutuhan pasar diharapkan dapat mempermudah proses penjualan produk di masa mendatang. Selain itu, kendala terkait waktu pencairan dana dan proses riset yang seringkali terburu-buru dan menghasilkan produk kurang maksimal juga menjadi perhatian bersama. 

Rapat monev ini menegaskan kembali kuatnya sinergi antara akademisi dan industri dalam menciptakan inovasi yang bermanfaat bagi masyarakat dan memajukan sektor alat kesehatan di Indonesia. Semangat kolaborasi ini diharapkan terus berlanjut, menghasilkan lebih banyak terobosan yang dapat meningkatkan kualitas layanan kesehatan di tanah air.

Penulis: Rizdki Agrialditia
Editor: Salim