COCOVA adalah inovasi es krim sehat yang digagas oleh sekelompok mahasiswa Universitas Indonesia (UI) sejak akhir 2021. Proyek ini bermula dari partisipasi mereka dalam ajang Olimpiade Ilmiah Mahasiswa (OIM) FMIPA UI, yang kemudian terus dikembangkan secara berkelanjutan hingga berevolusi menjadi sebuah unit bisnis rintisan (startup) yang aktif beroperasi pada tahun 2024.
Produk ini diciptakan untuk menjawab kebutuhan masyarakat akan makanan manis yang tetap mendukung pola hidup sehat. Dalam kondisi di mana tren gaya hidup sehat semakin populer, banyak konsumen yang menghadapi dilema: mereka ingin menjaga kesehatan, tetapi tetap ingin menikmati camilan manis seperti es krim. Sayangnya, mayoritas produk di pasaran masih mengandung gula, susu, atau gluten, yang tidak cocok bagi penderita diabetes, intoleransi laktosa, atau mereka yang menjalani pola diet khusus.
Melihat celah tersebut, COCOVA hadir sebagai jawaban atas ‘gap’ antara keinginan dan kenyataan dalam konsumsi sehat. Es krim ini diformulasikan dengan bebas gula, bebas susu, dan bebas gluten, serta diperkaya dengan herbal daun jambu biji yang secara ilmiah dikenal memiliki manfaat untuk membantu menjaga kadar gula darah.
“COCOVA hadir sebagai jembatan antara craving dan komitmen hidup sehat. Kami ingin menghapus stigma bahwa makanan sehat itu membosankan atau tidak enak. Es krim kami bisa dinikmati siapa saja, tanpa rasa bersalah,” ujar Fathan Mubina, CEO COCOVA.
Gambar 1: Cocova pada acara Food Ingredients Exhibition Asia 2024
Tidak hanya menghadirkan inovasi pada kandungan produknya, COCOVA juga melakukan terobosan dalam model distribusinya. Mereka menjadi pelopor layanan online delivery es krim sehat berbasis herbal di Indonesia, sebuah langkah yang tidak hanya memperluas jangkauan pasar, tetapi juga membuktikan bahwa produk inovatif lokal bisa bersaing secara modern.
Gambar 2: Produk Ice Cream COCOVA
Keseriusan tim COCOVA dalam membangun bisnis juga mendapatkan perhatian dari kampus. Sejak tahun 2024, COCOVA mendapat pendanaan dan pembinaan dari UI melalui dua jalur utama: program UI Incubate (skema problem-solution fit) yang dikelola oleh Direktorat Inovasi dan Riset Berdampak Tinggi (DIRBT) UI, serta program Hibah Kewirausahaan Mahasiswa dari Direktorat Kemahasiswaan UI.
Menurut Chairul Hudaya, Ph.D., Direktur DIRBT UI, “COCOVA adalah contoh nyata bagaimana hasil riset dan ide kreatif mahasiswa bisa menjadi produk inovatif yang berdampak langsung ke masyarakat. Kami di UI terus berkomitmen menciptakan ekosistem yang mendukung lahirnya inovasi-inovasi serupa yang berakar dari kekayaan lokal Indonesia dan mampu menjawab tantangan global.”
COCOVA dijalankan oleh tim yang menamkan diri mereka COCOVA Nutraceuticals, dengan visi besar untuk menjadi pionir dalam bioprospeksi bahan herbal lokal. Mereka percaya bahwa Indonesia memiliki kekayaan hayati yang luar biasa, dan potensi itu bisa diangkat menjadi solusi kesehatan global, terutama melalui pendekatan produk nutraceutical—makanan yang memiliki manfaat terapeutik.
“Kami percaya bahwa bahan herbal lokal Indonesia punya kekuatan global. Harapan kami, COCOVA bisa mempermudah masyarakat dalam transisi ke pola makan yang lebih sehat tanpa harus kehilangan kenikmatan rasa,” tambah Fathan.
Melalui kombinasi antara riset ilmiah, keberanian untuk memulai bisnis, dan dukungan ekosistem kampus, COCOVA membuktikan bahwa inovasi pangan fungsional bisa dimulai dari ide sederhana di ruang kelas. Saat ini, mereka tidak hanya menjual es krim, tapi juga menyampaikan pesan penting: bahwa makanan bisa menjadi jembatan antara tradisi lokal dan kebutuhan gaya hidup modern.
Penulis: M Iqram