Di tengah dinamika dunia pasca-pandemi, lahir sebuah inisiatif pendidikan yang berani tampil beda: Cakrawala Bahasa. Didirikan oleh Rizqy Maulana H., S.Hum., C.NLP, platform ini menghadirkan pendekatan baru dalam pembelajaran softskill melalui pendekatan bahasa dan budaya, yang tidak hanya mengedepankan kemampuan linguistik, tetapi juga menanamkan pemahaman lintas budaya dan empati global.
Cakrawala Bahasa bukan sekadar platform edukasi daring biasa. Ia merupakan salah satu startup binaan Direktorat Inovasi dan Riset Berdampak Tinggi (DIRBT) Universitas Indonesia (UI) yang bertujuan menjawab tantangan pendidikan bahasa di era digital. Dengan mengombinasikan metode belajar interaktif, integrasi nilai-nilai budaya, serta pendekatan berbasis teknologi, Cakrawala Bahasa berhasil mengisi celah penting dalam sistem pendidikan Indonesia yang selama ini cenderung kaku dan minim kontekstualisasi global.
Dalam wawancara eksklusif, Rizqy mengungkapkan bahwa inisiatif ini dibangun dengan semangat untuk menjembatani siswa Indonesia dengan dunia global melalui pendidikan yang inklusif. “Kami ingin Cakrawala Bahasa menjembatani siswa dengan dunia melalui berbagai inovasi layanan yang terkoneksi global tanpa batasan sosial, budaya, dan finansial,” ujarnya. “Karena itu, kami mengintegrasikan model sociopreneurship sekaligus mendukung Sustainable Development Goals (SDGs).”
Menariknya, semangat sociopreneurship yang menjadi fondasi Cakrawala Bahasa berakar dari pengalaman sederhana Rizqy saat masih menjadi mahasiswa. Kala itu, ia aktif membentuk kelompok kecil untuk saling belajar bahasa antar mahasiswa di lingkungan Fakultas Ilmu Budaya Universitas Indonesia (FIB UI). Dari ruang-ruang belajar informal inilah, ia menyadari bahwa banyak mahasiswa yang membutuhkan pendekatan belajar yang lebih personal, kontekstual, dan terjangkau—dan kebutuhan itu kemudian menjadi landasan lahirnya Cakrawala Bahasa sekaligus menjadi potensi bagi mahasiswa untuk mengajarkan ilmunya menjadi sumber penghasilan.

Sebagai startup berbasis sociopreneur, Cakrawala Bahasa menyasar pelajar dari berbagai latar belakang sosial dan geografis, termasuk mereka yang berasal dari daerah tertinggal. Melalui pembelajaran yang bersifat fleksibel, siswa tidak hanya belajar empat keterampilan dasar berbahasa—mendengar, berbicara, membaca, dan menulis—tetapi juga diajak memahami konteks budaya dari bahasa yang dipelajari. Pendekatan ini menjadikan proses belajar jauh lebih hidup dan bermakna.
Platform ini juga aktif menjalin kolaborasi dengan pengajar, seniman, dan praktisi budaya dari berbagai negara, menjadikan setiap materi ajar sebagai jendela dunia. Cakrawala Bahasa membuktikan bahwa pendidikan bahasa dapat menjadi medium transformasi sosial—bukan hanya alat komunikasi, tetapi juga jembatan antarbudaya.
Dari sisi teknologi, Cakrawala Bahasa saat ini tengah berada dalam tahap pengembangan berbagai fitur digital utama. Beberapa di antaranya mencakup marketplace pengajar, video pembelajaran dan modul interaktif, serta sistem ujian dan penilaian digital yang dirancang untuk mendukung pembelajaran mandiri dan terarah. Fitur-fitur seperti alih bahasa dan grammar otomatis, serta komunitas belajar dan permainan edukatif juga sedang disiapkan untuk menciptakan ekosistem belajar yang adaptif dan menyenangkan. Selain penegmbangan berbagai fitur teknologi Bahasa Cakrawala sedang berfokus mengembangkan program CB for Kids yaitu layanan pengajaran untuk anak-anak termasuk didalamnya terdapat layanan ekstrakurikuler anak di sekolah.
Pengembangan platform digital ini menunjukkan komitmen Cakrawala Bahasa dalam menghadirkan solusi pendidikan berbasis teknologi yang inklusif dan berorientasi masa depan. Meskipun masih dalam proses pembangunan, arah dan visinya telah selaras dengan kebutuhan zaman serta prinsip keberlanjutan pendidikan di era transformasi digital.
Melalui kombinasi nilai, visi global, dan inovasi teknologi yang terus berkembang, Cakrawala Bahasa telah menegaskan eksistensinya sebagai motor penggerak transformasi dalam dunia pendidikan bahasa di Indonesia. Sebuah langkah nyata dari kampus, untuk bangsa, dan untuk dunia.
Penulis: M. Iqram
Editor: Nabila Ashriyanti



