Depok, 17 Juli 2025 – Dalam dunia yang semakin cepat dan serba digital, kesadaran akan pentingnya kesehatan sering kali datang terlambat. Berasal dari pengalaman pribadi pendirinya, ATM Sehat hadir sebagai solusi inovatif untuk menghadapi masalah kesehatan yang kerap tak terdeteksi, seperti hipertensi dan stroke.
Didirikan pada tahun 2019, ATM Sehat memiliki visi yang sederhana namun berdampak besar: “Cek kesehatan semudah cek saldo.” Ide ini muncul setelah keluarga salah satu pendirinya terkena stroke akibat hipertensi yang tidak terdeteksi lebih awal. Berdasarkan data WHO, setiap tiga detik satu orang meninggal akibat komplikasi hipertensi di dunia, dan di Indonesia, stroke menjadi penyebab kematian nomor satu pada tahun 2023 dengan lebih dari 2,9 juta kasus. Fakta ini menjadi dasar kuat lahirnya ATM Sehat sebagai alat skrining kesehatan berbasis teknologi.
Dipimpin oleh CEO Ns. Sigit Mohammad Nuzul, M.Biomed, tim ATM Sehat terdiri dari para profesional multidisiplin yang berasal dari latar belakang keperawatan, teknologi informasi, manajemen, dan kedokteran. Mereka bersama-sama mengembangkan produk yang tidak hanya memudahkan pengecekan kesehatan, tetapi juga menyimpan data, menganalisis risiko penyakit menggunakan kecerdasan buatan (AI), menyediakan telekonsultasi, serta menawarkan edukasi dan suplemen kesehatan.

Yang membuat ATM Sehat berbeda adalah inovasi sistemnya. Data hasil cek kesehatan langsung terekam ke aplikasi melalui teknologi Internet of Medical Things (IOMT), tanpa perlu input manual. Selanjutnya, AI bernama HELENA (Health Education, Literation, Empowerment Nursing Avatar) menganalisis data tersebut dan memberikan edukasi kesehatan personal kepada pengguna. HELENA juga dapat berinteraksi dua arah melalui chat atau video call, namun tetap berada dalam batasan etis dan hukum dengan tidak memberikan diagnosis atau pengobatan langsung.

Tentu, perjalanan ATM Sehat tidak selalu mulus. Proses perizinan alat kesehatan yang ketat serta waktu pengembangan produk menjadi tantangan tersendiri. Namun, semangat inovasi dan komitmen terhadap dampak sosial membuat ATM Sehat terus melangkah maju. Mereka telah meraih berbagai penghargaan, seperti Juara 1 Tanoto Awards 2018 dan ASEAN ICT Awards 2019 di Laos. Startup ini juga mendapat pendanaan awal dari GK Plug and Play Indonesia dan kini tergabung dalam inkubasi Direktorat Inovasi dan Riset Berdampak Tinggi (DIRBT) UI.
Hingga saat ini, ATM Sehat telah menyebar 145 unit alat di 9 provinsi di Indonesia, bekerja sama dengan 19 institusi dan memiliki lebih dari 6.500 pengguna. Dampaknya dirasakan langsung oleh masyarakat yang kini lebih mudah melakukan skrining dan menyimpan data hasil kesehatan mereka dengan aman dan efisien.
Dalam waktu 1–2 tahun ke depan, ATM Sehat menargetkan untuk menjangkau hingga 80.000 desa di seluruh Indonesia. Harapannya, solusi ini dapat mendukung program pemeriksaan kesehatan gratis dari pemerintah dan memperkuat sistem pelaporan kesehatan secara real-time.
Bagi mahasiswa dan sivitas akademika Universitas Indonesia yang bercita-cita membangun startup, tim ATM Sehat menyampaikan pesan penuh semangat: “Jangan anggap sepele ide kamu, bisa jadi ide kecil kita memberi manfaat besar untuk masyarakat.”
ATM Sehat adalah bukti nyata bahwa inovasi teknologi di bidang kesehatan bisa menjadi penentu kehidupan—seperti saldo, nyawa pun kini bisa dicek dengan mudah.
—-
Jurnalis: Raras Mijil Ciptoningtyas & Toyyib Hidayah
Editor : Nabila Ashriyanti



