Parepare, 2 Desember 2025 — Universitas Indonesia (UI) melalui Direktorat Inovasi dan Riset Berdampak Tinggi (DIRBT) melaksanakan pertemuan penjajakan kerja sama dengan PT Layar Perkasa Nusantara (PT LPN) dalam rangka membangun kolaborasi riset dan pengembangan inovasi di sektor kemaritiman. Pertemuan ini berlangsung di Parepare, Sulawesi Selatan, dan dihadiri oleh jajaran manajemen PT LPN serta peneliti dari Fakultas Teknik Universitas Indonesia (FTUI).
Dari pihak PT LPN hadir Hasan dan Didit selaku perwakilan manajemen perusahaan. Sementara dari pihak UI, hadir dua peneliti dari Departemen Teknik Mesin FTUI, yaitu Ir. Achmad Riadi, S.T., M.Eng., Ph.D., IPM dan Dr. Gunawan, S.T., M.T., yang turut didampingi oleh staf Direktorat Inovasi dan Riset Berdampak Tinggi (DIRBT) UI.
PT Layar Perkasa Nusantara dikenal memiliki lokasi strategis di kawasan teluk Parepare, yang menjadikannya area ideal untuk pengembangan dermaga kapal dan aktivitas galangan. Dengan keunggulan geografis ini, perusahaan berpotensi menjadi pusat pengembangan teknologi perkapalan dan pemeliharaan kapal di wilayah Indonesia Timur.
Dalam pertemuan tersebut, PT LPN menyampaikan sejumlah kebutuhan riset dan inovasi yang dapat menjadi ruang kolaborasi dengan UI. Beberapa di antaranya meliputi pengembangan sistem ERP untuk mendukung manajemen galangan, survei, serta penjadwalan kapal masuk dan keluar; sistem prediksi kebutuhan material dan proses pembuatan kapal berbasis data produksi galangan; serta penataan tata letak galangan agar lebih efisien dan ramah lingkungan.
Selain itu, PT LPN juga membuka peluang kerja sama riset terkait pengolahan limbah B3, inovasi blasting tanpa debu, standardisasi peralatan kapal, serta pengujian pengelasan (welding) kapal yang dapat dikembangkan bersama para peneliti UI.
Melalui penjajakan ini, kedua pihak berkomitmen untuk menindaklanjuti hasil diskusi dengan penyusunan rencana kolaborasi riset terapan yang selaras dengan kebutuhan industri. Kerja sama antara PT Layar Perkasa Nusantara dan Universitas Indonesia diharapkan dapat menjadi langkah nyata dalam memperkuat ekosistem inovasi maritim, meningkatkan efisiensi industri galangan kapal, serta mendorong kemandirian teknologi nasional di sektor kemaritiman.



