SAIL Programme 2025 Day 2: Mahasiswa Eksplorasi Isu Lingkungan di TPA Cipayung dan Sungai Ciliwung

Depok, 29 September 2025 — Memasuki hari kedua pelaksanaan SEA Immersion and Leadership (SAIL) Programme 2025, para peserta dari Ngee Ann Polytechnic (Singapura) dan Universitas Indonesia (UI) memulai kegiatan dengan pembukaan resmi di Science Techno Park Universitas Indonesia (STP UI).

Acara dimulai pada pukul 07.45 WIB dengan sambutan dari perwakilan tuan rumah. Chairul Hudaya, Ph.D., selaku Direktur Direktorat Inovasi dan Riset Berdampak Tinggi (DIRBT UI), dalam sambutannya menyampaikan bahwa program ini merupakan wujud nyata kolaborasi lintas negara untuk membangun kepemimpinan muda yang berorientasi pada keberlanjutan. “Kami berharap para peserta dapat belajar langsung dari lapangan mengenai tantangan nyata pembangunan berkelanjutan dan berkontribusi melalui ide-ide inovatif yang berdampak bagi masyarakat,” ujar Chairul Hudaya.

 

Pembukaan turut diisi dengan sambutan dari Ibu Frida, Kepala Subdirektorat Internasionalisasi Pendidikan UI, serta Fong Pin Fen, Director Centre for Southeast Asia dari Ngee Ann Polytechnic, yang menekankan pentingnya kemitraan lintas institusi dalam memperkuat kesadaran global terhadap isu lingkungan dan sosial.

Usai sesi pembukaan, para peserta berangkat menuju Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Cipayung untuk melakukan Field Research 1. Di lokasi ini, mereka mempelajari secara langsung bagaimana sistem pengelolaan sampah dilakukan mulai dari proses pengumpulan, penimbangan, hingga penimbunan akhir. Kunjungan ini membuka wawasan peserta mengenai kompleksitas pengelolaan limbah perkotaan dan tantangan infrastruktur yang dihadapi pemerintah daerah.

Gambar 1: Field Research TPA Cipayung 

Setelah dari TPA, peserta melanjutkan perjalanan menuju Kali Ciliwung di wilayah Depok untuk mengikuti kegiatan Rivers Tour yang difasilitasi oleh Komunitas Ciliwung Depok (KCD). Dalam kegiatan ini, mahasiswa diajak menyusuri aliran sungai sambil mengamati titik-titik pembuangan sampah dan dampak aktivitas masyarakat terhadap kualitas air.

Sebagai bagian dari kegiatan edukasi lingkungan, peserta juga turut melepas ikan endemik Kali Ciliwung ke aliran sungai sebagai simbol komitmen terhadap pelestarian ekosistem air. Aksi simbolik ini dilakukan bersama anggota Komunitas Ciliwung Depok, dengan tujuan meningkatkan kesadaran tentang pentingnya menjaga keanekaragaman hayati sungai dan mengembalikan keseimbangan ekologis kawasan tersebut.
Kegiatan ini juga menjadi ruang belajar kolaboratif antara mahasiswa, relawan lingkungan, dan warga sekitar untuk berdiskusi tentang pentingnya pengelolaan sampah berbasis komunitas dan upaya pemulihan ekosistem sungai. Setelah sesi diskusi dan refleksi lapangan, peserta menikmati waktu istirahat dan makan siang bersama di area sekitar sungai.

Gambar 2: Pelepasan Ikan Endemik Kali Ciliwung 

 

Pada siang hari, kegiatan dilanjutkan dengan Program Briefing dan Community Engagement bersama Komunitas Ciliwung Depok di STP UI. Sesi ini menjadi wadah bagi peserta untuk mengidentifikasi permasalahan utama yang mereka temukan selama kunjungan lapangan dan merumuskan ide awal untuk solusi inovatif yang akan dikembangkan dalam workshop berikutnya.

Menutup rangkaian kegiatan hari kedua, peserta mengikuti Workshop 1 yang berfokus pada refleksi hasil observasi serta pengenalan pendekatan desain berpikir (design thinking) untuk mengolah temuan lapangan menjadi ide proyek sosial dan teknologi yang berdampak.
Kegiatan hari kedua SAIL Programme 2025 menjadi pengalaman bermakna bagi para peserta dalam memahami isu urban resilience dan pentingnya kolaborasi lintas disiplin untuk menciptakan solusi berkelanjutan. Melalui pengalaman langsung di lapangan, mahasiswa tidak hanya belajar dari teori, tetapi juga dari realitas sosial dan lingkungan yang mereka temui di tengah masyarakat.