UI Kembangkan Senyawa Amil Galat dan Isoamil Galat untuk Lawan Virus Demam Berdarah

Universitas Indonesia (UI) kembali mencatatkan pencapaian penting dalam bidang riset kesehatan. Kali ini, tim peneliti dari Fakultas Kedokteran UI yang dipimpin oleh Dra. Beti Ernawati Dewi, Ph.D.,berhasil mengembangkan dua senyawa kimia potensial—amil galat dan isoamil galat—yang menunjukkan efektivitas sebagai antivirus terhadap virus dengue, penyebab utama penyakit demam berdarah dengue (DBD) yang masih menjadi momok serius di Indonesia. 

Sebagai negara endemik dengue, Indonesia mencatat rata-rata 156.000 kasus DBD setiap tahunnya. Empat serotipe virus dengue yang beredar (DENV-1 hingga DENV-4) membuat pengendalian penyakit ini semakin kompleks. Hingga saat ini, belum ada obat antivirus spesifik yang dapat secara langsung menekan atau menghilangkan virus dengue dari tubuh manusia. Penanganan medis masih bersifat suportif, seperti pemberian cairan infus dan pemantauan ketat, namun belum menyasar langsung pada penyebabnya, yakni virus itu sendiri. 

Melihat urgensi tersebut, tim peneliti yang dipimpin oleh Dra. Beti Ernawati Dewi, Ph.D., dari Fakultas Kesehatan UI, melakukan serangkaian penelitian intensif. Dalam studi ini, para peneliti menggunakan sel hati manusia jenis Huh7 untuk uji in vitro, serta mencit jenis ddy untuk uji in vivo. Hasil dari kedua uji tersebut menunjukkan bahwa senyawa amil galat dan isoamil galat mampu menghambat replikasi virus dengue secara efektif tanpa menunjukkan toksisitas, menjadikannya kandidat antivirus yang menjanjikan. 

Secara kimia, kedua senyawa ini diperoleh melalui reaksi antara asam galat dengan amil alkohol dan isoamil alkohol, membentuk senyawa turunan ester. Proses pemurnian dilakukan dengan teknik pemisahan fraksi untuk mendapatkan senyawa tunggal. Selanjutnya, struktur kimia dari kedua senyawa dikonfirmasi melalui spektroskopi resonansi magnetik inti (NMR) dan spektrometri massa, memastikan keaslian dan kemurnian struktur senyawa yang dihasilkan. 

Gambar 1: Proses Pembangkan Senyawa Amil Galat dan Isoamil Galat untuk Lawan Virus Demam Berdarah 

Keberhasilan ini bukan hanya merupakan capaian ilmiah, tetapi juga membawa harapan besar bagi dunia medis. Bila senyawa ini lolos uji klinis, Indonesia berpotensi memiliki antivirus dengue pertama yang dikembangkan secara lokal, membuka jalan bagi penanganan DBD yang lebih efektif dan terjangkau.  

Gambar 2: Jalur sintesis senyawa amil galat dan isoamil galat  

Penemuan ini mendapat apresiasi luas, termasuk dari Direktur Direktorat Inovasi dan Riset Berdampak Tinggi UI, Chairul Hudaya, Ph.D yang menilai bahwa invensi ini menunjukkan kekuatan inovasi berbasis riset yang aplikatif dan berdampak sosial tinggi. 

“Invensi ini adalah bukti bahwa riset perguruan tinggi Indonesia mampu menjawab tantangan nyata masyarakat. Senyawa amil galat dan isoamil galat bukan hanya hasil akademik, tapi juga punya peluang besar untuk masuk ke jalur komersialisasi dan pemanfaatan publik,” ungkapnya. 

Lebih lanjut, Dra. Beti menegaskan harapannya agar temuan ini dapat segera masuk ke tahap uji klinis dan memberi dampak nyata. “Kami berharap temuan ini bisa menjadi solusi nyata untuk mencegah kematian akibat dengue, dan menjadi kontribusi UI bagi kesehatan masyarakat,” ujarnya. 

Langkah selanjutnya dari riset ini adalah mendorong tahapan uji praklinis lanjutan hingga uji klinis manusia, sebagai syarat sebelum dapat digunakan secara luas dalam sistem pelayanan kesehatan nasional. 

Penelitian ini menegaskan bahwa kolaborasi ilmu pengetahuan dan kepedulian sosial dapat menghasilkan terobosan penting. Dengan pengembangan senyawa amil galat dan isoamil galat, UI tidak hanya berkontribusi pada ilmu pengetahuan global, tetapi juga memberikan harapan baru bagi jutaan masyarakat Indonesia yang terancam oleh DBD setiap tahunnya.  

Penulis: M. Iqram
Editor: Nabila